PENGANTAR PENULIS

Om Suastiatu

Dalam kehidupan sehahi-hari terkadang kita dihadapkan pada situasi, yang mengharuskan kita bisa.Demikian pula sekitar tahun 2003-2004, Penulis dihadapkan pada masalah tak terduga "diminta untuk mengisi kuliah Pendidikan Agama Hindu, di Akademi Meteorologi dan Geofisika, sekarang Sekolah Tinggi Teknik Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Padahal penulis mempunyai latar belakang yang lain, yaitu Geofisika. Tetapi di dasari dengan semangat ngayah, melalui Jnana Marga, penulis iyakan saja. Kemudian baru penulis berusaha, diantaranya dengan mencari cari-cari Kurikulum Yang Paling Update, melalui teman-teman yang bekerja di Departemen Agama maupun Teman-teman Dosen Pendidikan Agama Hindu di Perguruan Tinggi, serta setiap pulang kampung mampir mencari buku dan majalah Hindu di Toko-Toko buku di Denpasar.

Dengan memberanikan diri, dan semangat ngayah itu kemudian kami himpun beberapa rangkuman bahan penulis untut bahan bacaan Mahasisa kami, yang biasa disebutkan sebagai Taruna-Taruni karena mereka ikatan dinas, kami posting bahan ini pada blog ini, serumpun dengan sains pop pada blogs: bigsain, kasiat-alam, bebekbali yang mungkin dapat pengunjung hampiri selain blog ini.
Penulis akan mencoba meng update isinya secara berkala, sesuai dengan kesibukan penulis. Jadi mohon maaf kalau sewaktu watu terlambant.

Om Canti, Canti, canti Om

Salam Kami

I Putu Pudja
Alamat di : ipt_pudja@yahoo.com

Monday, March 28, 2016

Perbincangan 49 Hari Kasih Sayang Versi Hindu



“TUMPEK KLURUT HARI KASIH SAYANG”
I Putu Pudja

Ratian Smara-Ratih

Om Suatiastu,
Lama penulis absen dalam perbincangan ringan ini, penulis mohon maaf karena tidak adanya mood menulis, mungkin betara taksu lagi berkelana (bisa saja). Kali ini penulis menyajikan monolog tentang hari kasih sayang, semoga dapan menjadi perbincangan ringan diantara kita. Avignamastu.
Ramai dibahas di media social dan media masa cetak masalah Hari Kasih Sayang menurut versi Hindu ( terutama di Bali,yang penulis ketahui mungkin juga di daerah lain). Mungkin akan sama dengan perayaan Velentib=ne, hanya saja terjemahan yang dilakukan masyarakat ‘bukan’ untuk hura-hura, akan tetapi lebih banyak dalam mengagungkan Dewa Dewi Smara Ratih, yang merupakan Dewa-Dewi Kasih sayang dalam Hindu, atau Dewi Asmara.
Tentang hal ini ada minimal dua versi yang berkembang di masyarakat, yang dikaitkan dengan Hari kasih Sayang ini yang jatuh pada Sabtu Kliwon, wuku Klurut, sepatnya lima minggu setelah kuningan, atau sepuluh hari setelah masalah Galungan.
Versi Pertama:
Dipercayai adalah pengungkapan tradisional dan konvensional tentang rasa cinta itu adalah dengan kemerduan suara, baik berupa rayuan ataupun berupa kemampuan kedua belah pihat yang dilanda asmara untuk mengungkapkannya, bail kalngsung, melalui lagu, atau bentuk-bentuk vocal lainnya, Dan tentu saja juga dengan rayuan langsung.
Suara atau bunyi-bunyian ini di simbulkan dengan gamelan atau ‘gong’, suatu perangkat seni yang mampu mengeluarkan suara yang dapat memukau pendengar dan penontonnya bila disertai dengan tarian, atau gong dalam perannya mengiringi tari-tarian. Nah kalau masalah ini hampir disemua daerah di Indonesia tentu punya perangkan music ini, sehingga dia bisa berlaku universal.
Sebagai ungkapan mengagungkan Dewa-Dewi Asmara, Dewa-Dewi Smara Ratih, maka Tunpek Klurut dinyakan masyarakat sebagai odalan gong. Ternyata di beberapa desa yang memiliki perangkat gamelan dan sekehe Gong, merayakan odalan di Pura Saren Gong, dilakukan Pada saat Tumpek Klurut, termasuk di salah satu dengan sekehe Gong terkenal yang di ampu Puri Agung Kerambitan, di rayakan odalannya pada Tumpek Klurut, setiap 210 hari sekali.
Versi ke daua :
Cerita ini dikaitkan dengan kerinduan kembali Dewa Ciwa akan Dewi Uma, yang sudah lama dilupakannya. Cerita singkatnya sebagai berikut. Pada suatu ketika Dewa Smara atau sering disebut dengan Dewa Kama yang memengaruhi rasa cinta pada lelaku, sangat rindu kepada kekasihnya Dewi Ratih. Ketika itu ia sedang berburu di lereng sebuah gunung. Maka melepas rasa rindunya ia melepaskan anak panahnya ke udara. Anak panah ini ternyata nyasar mengenai Dewa Ciwa yangs edang bertapa. Singkat cerita Dewa Ciwa marah bukan kepalang karena ada yang menganggu pertapaannya, sehingga dalam kemarahannya mengeluarkan kemampuannya mengeluarkan api sehingga Dewa Smara hangus karena api semburan Dewa Ciwa itu.
Mengetahui hal itu Dewi Ratih memohon kepada Dewa Ciwa agar dibunuh dengan api yang sama, sebagai kesetiannya kepada Dewa Smara. Karena permohonan yang memelas maka Dewa Ciwa mengabulkannya dan membakar dengan api yang sama untuk Dewi Ratih sehingga dia menjadi abu, tepatnya seonggok abu yang berkumpul dengan abu jenasah Dewa Smara. Setelah kejadian itu Dewa Ciwa sadar akan kekasih yang telah lama ditinggal sehingga kerinduannya memuncak untuk menjumpai Dewi Uma.
Dewi Uma dan Dewa Ciwa pun bercengkerema, dalam perjalanan cengkeremaan ini mereka bertemu dengan onggokan abu. Dewi Uma menanyakan ke Dewa Ciwa tentang abu apa itu?. Dewa Ciwa pun menjelaskan bahwa itu dua kekasih yang sangat satia, yaitu Dewa Smara dan Dewi Ratih yang telah ia bunuh karena kelalaiannya, dan permintaan karena setianya.
Sewi Uma timbul rasa kasihannya, padahal sebenarnya beliau ikut berperan disana agar Dewa Ciwa mengingatnya. Untuk itu Dewi Ratih memohon kepada Dewa Ciwa untuk menghidupkan kedua kekasih itu kembali. Permintaan Dewi Uma yang Ciwa sangat cintai tak dapat ditolaknya, sehingga abu tersebut di hidupkan kembai dan Dewa Smara dan Dewi Ratih pun tetap bertugas memupuk dan menciptakan rasa cinta dua pasang insan yang berlainan jenis.
Nah sebagai perayaan kembalinya Dewa Dewi Smara Ratih ini kemudian dirayakan sebagai Hari Kasih Sayang dalam Hindu, dan diperingati pada saat Tumpek Klurut. Jadi pada hakekatnya bahwa kesetiaan itu sangat perlu di dalam sebuah hubungan, apalagi dalam hubungan asmara. Hindu mengagungkan kesetiaan cinta sehingga secara rutin diperingati. Semoga semua umat memuliakan dan setia pada cintanya.
Om Canti, Canti, Canti Om.
Disarikan dari berbagai sumber.
Puri Gading, 29 Maret 2016.

1 comment:

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.name
    dewa-lotto.com

    ReplyDelete