PENGANTAR PENULIS

Om Suastiatu

Dalam kehidupan sehahi-hari terkadang kita dihadapkan pada situasi, yang mengharuskan kita bisa.Demikian pula sekitar tahun 2003-2004, Penulis dihadapkan pada masalah tak terduga "diminta untuk mengisi kuliah Pendidikan Agama Hindu, di Akademi Meteorologi dan Geofisika, sekarang Sekolah Tinggi Teknik Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Padahal penulis mempunyai latar belakang yang lain, yaitu Geofisika. Tetapi di dasari dengan semangat ngayah, melalui Jnana Marga, penulis iyakan saja. Kemudian baru penulis berusaha, diantaranya dengan mencari cari-cari Kurikulum Yang Paling Update, melalui teman-teman yang bekerja di Departemen Agama maupun Teman-teman Dosen Pendidikan Agama Hindu di Perguruan Tinggi, serta setiap pulang kampung mampir mencari buku dan majalah Hindu di Toko-Toko buku di Denpasar.

Dengan memberanikan diri, dan semangat ngayah itu kemudian kami himpun beberapa rangkuman bahan penulis untut bahan bacaan Mahasisa kami, yang biasa disebutkan sebagai Taruna-Taruni karena mereka ikatan dinas, kami posting bahan ini pada blog ini, serumpun dengan sains pop pada blogs: bigsain, kasiat-alam, bebekbali yang mungkin dapat pengunjung hampiri selain blog ini.
Penulis akan mencoba meng update isinya secara berkala, sesuai dengan kesibukan penulis. Jadi mohon maaf kalau sewaktu watu terlambant.

Om Canti, Canti, canti Om

Salam Kami

I Putu Pudja
Alamat di : ipt_pudja@yahoo.com

Monday, October 12, 2015

Perbincangan-44 : Eling lan Waspada



“ELING DAN WASPADA”
Oleh: I Putu Pudja

Om Suastiastu,
Perbincangan kali ini hanya mengingatkan kembali, me remind kirta tentang sebuah piteket pendek namun sangat dalam artinya yaitu : Eling lan Waspodo, Eling lan Waspade.






Kata Eling dan Waspada, atau Eling lan waspodo, atau eling lan waspada, atau ‘inget-ingetan’ awake, biada disebutkan oleh orang tua dalam melepas anaknya merantau, baik untuk menuntut ilmu, untuk mencari penghidupan.
Apasih sebenarnya makna pitutur atau piteket tersebut?. Piteket tersebut mempunyai makna yang sangat dalam dan luas, serta sangat dinamis tidak lekang dari zaman. Pieket itu terdiri dari dua kata yang mempunyai makna masing-masing.
Eling, berarti ingat. Lalu ingat kepada siapa, nah tentu disini secara umum harus ingat dengan keimanan kita Panca Cradha: Brahman, Atman, Karman, Samsara dan Moksa. Waspada, harus selalu siap siaga, perhatian terhadap lingkungan maupun terhadap rambu-rambu kehidupan.
Begitu luasnya arti dan makna eling dan waspada ini, maka banyak pula yang mengaitkannya dengan Kerangka Agama Hindu, yaitu Tatwa, Susila dan Upacara. Tatwa di sini bisa kita artikan dengan sederhana adalah filosofi ajaran Hindu. Susila disini kita artikan dengan rambu-rambu kehidupan mana yang patut kita lakukan dan mana yang harus kita hindarkan di dalam mengarungi kehidupan ini. Sedangkan Upacara disini adalah implementasi darma dalam kehidupan.
Jadi dengan selalu ingat eling lan waspada, menjadikan kita mengarungi kehidupan selalu diingatkan agar eling dengan keyakinan, tugas dan kewajiban kita menjadi manusia. Eling melakukakan kewajiban, melakukan ibadah, berdana punia. Kita diingatkan selalu waspada (waspodo) terhadap larangan-larangan yang perlu dihindarkan dalam kehidupan.
Dalam dunia nyata kita harus berhati-hati agar tidak menjadi korban konyol kekejaman dunia, tidak saja menjadi korban akan tetapi tidak masuk kedalam komunitas yang dilarang agama ataupun peraturan perundang undangan.
Eling lan waspodo itu sangat luas, dalam pengertiannya, sulit kalau diuraikan panjang lebar namun kalau kita renungkan maknanya akan sangat mendalam, merupakan piteket, peringatan di dalam kehidupan kita.
Piteket itu tidak saja berlaku untuk umat tertentu saja namun bagi semua umat secara universal. Mungkin yang tidak selalu eling lan waspada dalam kehidupannya, akan menjadi manusia yang tersesat, terutama tersesat dalam tujuan utama kehidupan ini. Mokhsartam Jagathita Ya Caiti Dharma. Sejahtera di dunia ini dan bahagia di akhirat.
Om Canti, Canti, Canti Om

No comments:

Post a Comment