“PARA PENCARI TUHAN”
Oleh : I Putu Pudja
Pura Gn Salak di Bogor |
Kupersilahkan mereka medekat, kuingat saat itu pas bulan puasa. Banyak
diperbincangkan materi sinetron yang hampir semuanya bernuansa religi, walau
beberapa diantaranya dipaksakan agar bernuansa religi, sehingga menurut mereka
menggelikan.
Setelah mereka melakukan Tri Sandya sebagai acara pembukaan dan niat
awal untuk belajar agama, terus aku tanya mereka apakah mereka ada komentar
tentang sinetron-sinetron yang ditayangkan belakangan ini.
Salah satu diantara muridku mengangkat tangannya. “Ya kamu silahkan,
apa yang mau kamu sampaikan, apakah komentar, pertanyaan, atau masalah yang
hendak kita diskusikan” kataku.
Murid 1 : “ Guru, mohon maaf saya mau bertanya, tapi jangan diketawain
ya –sambil dia clingak clinguk memperhatikan teman-temannya-, Apakah ada
orang-orang, atau pencari Tuhan dalam Hindu, dan bagaimana prosesnya, karena
seperti kita lihat ada sinetron para pencari Tuhan”
Seperti biasanya aku lempar dulu pertanyaan itu kepada teman-temannya
untuk menjawabnya. Ayo siapa diantara kalian yang mau memberikan penjelasan,
atau menanbahkan agar masalahnya lebih jelas untuk didikusikan.
Murid 2 : “ Menurut saya, kita tidak perlu mencari Tuhan, karena Tuhan
itu ada dimana-mana, Tuhan meresapi semua ciptaannya, sehingga tidak perlu
dicari lagi Guru.”
Oke kataku, karena masalah ini merupakan masalah populer, banyak
diperbincangkan dalam sinetron Para Pencari Tuhan, ayo kita coba mencari tahu.
Pendapat temanmu (murid 2), itu ada benarnya, akan tetapi perlu dilengakpi
lagi. Kalau kita membaca Bagawad Gita, disana akan kita temukan para pencari
Tuhan itu. Para pencari Tuhan digolongkan menjadi 4 tipe.
Para pencari Tuhan disini yang kita maksudkan adalah orang-orang yang
berupaya mencari tahu, atau memahami Tuhan, bukanlah mencari seperti arti
harfiahnya sehari-hari,
Dalam Bagawad Gita ( BG 7.16 ) para pencari Tuhan itu, yaitu :
1. Tipe orang-orang yang sakit, menghadapi
masalah, mencari pertolongan dalam mengarungi kehidupan, studi dan pekerjaan; Orang-orang
dalam tipe ini adalah orang orang yang selalu memanjatkan doa untuk memohon
pertolongan apa yang mereka tidak temukan atau tidak mereka dapatkan dalam
kehidupan sehari hari, sehingga mereka akan mengadu ke tempat pengaduan
terakhir. Mereka meminta pertolongan kepada Tuhan, sebagai Yang Maha Mengetahui
dengan harapan apa yang mereka harapkan akan dikabulkan Tuhan. Meraka mencari
Tuhan dalam kebuntuan usaha mereka.
2. Tipe orag-orang yang berusaha mencari dan
mendapatkan pengetahuan tentang Tuhan Yang Maha Esa; Mereka yang merada pada
golongan ini adalah mereka yang haus akan pengetahuan sejati, pengetahuan yang
hakiki yang turun dari Tuhan Yang Maha Esa, dengan mencari atau memahami segala
hakekat yang terkandung dalam pengetahuan tentang Tuhan yang telah diturunkan
Tuhan melalui kitab suci. Sering kita temukan filsuf jaman dulu, terutama dalam
mata kuliah Falsafah Ilmu Pengetahuan. Sangat banyak ulama, teolog yang juga
merupakan peneliti ulung, mereka mencari kebenaran dari dua sisi, dari Wahyu
maupun dari pengamatan maupun secara empiric sendiri. Terkadang apa yang mereka
peroleh melampaui zamannya sehingga akan diketahui kebenarannya beberapa
puluhan tahun kemudian.
3. Tipe orang-orang yang menginginkan atau
memburu arta; Pada golongan ini adalah orang-orang yang termotivasi untuk
mencari atau mengumpulkan artha secara halal, yang sesuai dengan ajaran dharma.
Mereka akan selalu mengawalid dan menghakhiri usaha mereka dengan selalu
mengingat Tuhan. Di awal usaha mereka akan memohon kepda Tuhan agar usahanya
berhasil, dan diakhir usaha mereka setelah berhasil tidak lupa bersyukur kepada
Tuhan. Mereka meyakini semua rejeki itu diatur oleh Yang Maha Kuasa, akan
tetapi sebagai umat manusia kita tetap harus berusaha, berikhtiar. Karena agama
tidak melarang umatnya menjadi kaya. Ingat Catur Purusa Arta, yaitu dharma, arta,
kama, dan moksa. Semuanya itu akan menjadikan hidup kita dinamis, bergairah
karena ada motivasi untuk mencapainya dengan selalu beralaskan dharma, baik
dalam mengejar arta maupun untuk meraih kepuasan kama. Sedangkan masalah mokhsa
tentu kita serahkan hukumnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena sangat
tergantung akumulasi pahala dari karma yang kita miliki selama siklus
reinkarnasi kita masing-masing.
4. Tipe orang bijaksana yang tahu Tuhan.
Meraka yang ada dalam golongan ini adalah mereka yang memang telah memiliki
kadar pengetahuan tinggi tentang Tuhan, sehingga mereka selalu akan berlaku
bijaksana, dan akan terus menyebarkan ilmu agama yang mereka miliki, serta
selalu mempertinggi kadar pengetahuan ketuhanannya. Meraka tidak pernah puas
terhadap pengetahuan yang mereka miliki, mereka akan selalu berperinsip Long
Live Learning.
Nah itulah,
anak-anakku yang para pencari Tuhan yang disabdakan Tuhan melalui Krisna, dan
disuratkan didalam Bagawad Gita. Sekarang tinggal ke masing-masing diri kalian.
Apakah kalian sudah termasuk diantara salah satu golongan tersbut. Karena
proses pencarian Tuhan disini juga merupakan proses pematangan spiritual dan
keimanan kalian dalam memahami, menghayati, dan mempraktekkan ajaran-ajaran
ketuhanan yang telah kalian pelajari selama ini.
Itu hanya sedikit yang
dapat Guru sampaikan kepada kalian tentang para pencari Tuhan, tinggal kalian
melengkapinya dengan lebih banyak membaca, berdiskusi, maupun bertanya kepada
orang-orang yang lebih banyak pengetahuannya dari kalian. Silahkan kalian
renungkan………………
Bagaimana
anak-anakku, apakah kalian masih ada pertanyaan, kalau masih ada karena Guru
lihat kalian sudah sangat lelah dan mengantuk apa bisa kita sudahi dan
lanjutkan minggu depan………………
Ternyata mereka
kompak menjawabnya “ Cukup Guru “
Oke terima kasih OM
Shanti Shanti Shanti OM………………
Puri Gading, 20
April 2014.
No comments:
Post a Comment