PENGANTAR PENULIS

Om Suastiatu

Dalam kehidupan sehahi-hari terkadang kita dihadapkan pada situasi, yang mengharuskan kita bisa.Demikian pula sekitar tahun 2003-2004, Penulis dihadapkan pada masalah tak terduga "diminta untuk mengisi kuliah Pendidikan Agama Hindu, di Akademi Meteorologi dan Geofisika, sekarang Sekolah Tinggi Teknik Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Padahal penulis mempunyai latar belakang yang lain, yaitu Geofisika. Tetapi di dasari dengan semangat ngayah, melalui Jnana Marga, penulis iyakan saja. Kemudian baru penulis berusaha, diantaranya dengan mencari cari-cari Kurikulum Yang Paling Update, melalui teman-teman yang bekerja di Departemen Agama maupun Teman-teman Dosen Pendidikan Agama Hindu di Perguruan Tinggi, serta setiap pulang kampung mampir mencari buku dan majalah Hindu di Toko-Toko buku di Denpasar.

Dengan memberanikan diri, dan semangat ngayah itu kemudian kami himpun beberapa rangkuman bahan penulis untut bahan bacaan Mahasisa kami, yang biasa disebutkan sebagai Taruna-Taruni karena mereka ikatan dinas, kami posting bahan ini pada blog ini, serumpun dengan sains pop pada blogs: bigsain, kasiat-alam, bebekbali yang mungkin dapat pengunjung hampiri selain blog ini.
Penulis akan mencoba meng update isinya secara berkala, sesuai dengan kesibukan penulis. Jadi mohon maaf kalau sewaktu watu terlambant.

Om Canti, Canti, canti Om

Salam Kami

I Putu Pudja
Alamat di : ipt_pudja@yahoo.com

Sunday, April 20, 2014

Perbincangan-11. Para Pencari Tuhan



“PARA PENCARI TUHAN”

Oleh : I Putu Pudja


Pura Gn Salak di Bogor

Malam itu murid-muridku, kelihatannya sudah duduk santai, kubiarkan mereka berbincang bincang dulu antar sesamanya. Biasa perbincangan anak-anak muda yang baru beberapa lama merantau, banyak ku dengar diperbincangkan tentang kampong halamannya. Namun ada yang kudengar juga berbincang tentang  rekan-rekannya sebagai lawan jenis yang menarik hatinya. Maklum mahasiswa baru, dengan teman dan suasana baru. Ada yang mengatakan mau mencari pacar yang : keren, beken, dan tajir tetapi tak pelit. Akh dasar anak-anak yang mulai tertarik lawan jenisnya.

Kupersilahkan mereka medekat, kuingat saat itu pas bulan puasa. Banyak diperbincangkan materi sinetron yang hampir semuanya bernuansa religi, walau beberapa diantaranya dipaksakan agar bernuansa religi, sehingga menurut mereka menggelikan.


Setelah mereka melakukan Tri Sandya sebagai acara pembukaan dan niat awal untuk belajar agama, terus aku tanya mereka apakah mereka ada komentar tentang sinetron-sinetron yang ditayangkan belakangan ini.

Salah satu diantara muridku mengangkat tangannya. “Ya kamu silahkan, apa yang mau kamu sampaikan, apakah komentar, pertanyaan, atau masalah yang hendak kita diskusikan” kataku.

Murid 1 : “ Guru, mohon maaf saya mau bertanya, tapi jangan diketawain ya –sambil dia clingak clinguk memperhatikan teman-temannya-, Apakah ada orang-orang, atau pencari Tuhan dalam Hindu, dan bagaimana prosesnya, karena seperti kita lihat ada sinetron para pencari Tuhan”

Seperti biasanya aku lempar dulu pertanyaan itu kepada teman-temannya untuk menjawabnya. Ayo siapa diantara kalian yang mau memberikan penjelasan, atau menanbahkan agar masalahnya lebih jelas untuk didikusikan.

Murid 2 : “ Menurut saya, kita tidak perlu mencari Tuhan, karena Tuhan itu ada dimana-mana, Tuhan meresapi semua ciptaannya, sehingga tidak perlu dicari lagi Guru.”

Oke kataku, karena masalah ini merupakan masalah populer, banyak diperbincangkan dalam sinetron Para Pencari Tuhan, ayo kita coba mencari tahu. Pendapat temanmu (murid 2), itu ada benarnya, akan tetapi perlu dilengakpi lagi. Kalau kita membaca Bagawad Gita, disana akan kita temukan para pencari Tuhan itu. Para pencari Tuhan digolongkan menjadi 4 tipe.

Para pencari Tuhan disini yang kita maksudkan adalah orang-orang yang berupaya mencari tahu, atau memahami Tuhan, bukanlah mencari seperti arti harfiahnya sehari-hari,

Dalam Bagawad Gita ( BG 7.16 ) para pencari Tuhan itu, yaitu :

1.       Tipe orang-orang yang sakit, menghadapi masalah, mencari pertolongan dalam mengarungi kehidupan, studi dan pekerjaan; Orang-orang dalam tipe ini adalah orang orang yang selalu memanjatkan doa untuk memohon pertolongan apa yang mereka tidak temukan atau tidak mereka dapatkan dalam kehidupan sehari hari, sehingga mereka akan mengadu ke tempat pengaduan terakhir. Mereka meminta pertolongan kepada Tuhan, sebagai Yang Maha Mengetahui dengan harapan apa yang mereka harapkan akan dikabulkan Tuhan. Meraka mencari Tuhan dalam kebuntuan usaha mereka.

2.       Tipe orag-orang yang berusaha mencari dan mendapatkan pengetahuan tentang Tuhan Yang Maha Esa; Mereka yang merada pada golongan ini adalah mereka yang haus akan pengetahuan sejati, pengetahuan yang hakiki yang turun dari Tuhan Yang Maha Esa, dengan mencari atau memahami segala hakekat yang terkandung dalam pengetahuan tentang Tuhan yang telah diturunkan Tuhan melalui kitab suci. Sering kita temukan filsuf jaman dulu, terutama dalam mata kuliah Falsafah Ilmu Pengetahuan. Sangat banyak ulama, teolog yang juga merupakan peneliti ulung, mereka mencari kebenaran dari dua sisi, dari Wahyu maupun dari pengamatan maupun secara empiric sendiri. Terkadang apa yang mereka peroleh melampaui zamannya sehingga akan diketahui kebenarannya beberapa puluhan tahun kemudian.

3.       Tipe orang-orang yang menginginkan atau memburu arta; Pada golongan ini adalah orang-orang yang termotivasi untuk mencari atau mengumpulkan artha secara halal, yang sesuai dengan ajaran dharma. Mereka akan selalu mengawalid dan menghakhiri usaha mereka dengan selalu mengingat Tuhan. Di awal usaha mereka akan memohon kepda Tuhan agar usahanya berhasil, dan diakhir usaha mereka setelah berhasil tidak lupa bersyukur kepada Tuhan. Mereka meyakini semua rejeki itu diatur oleh Yang Maha Kuasa, akan tetapi sebagai umat manusia kita tetap harus berusaha, berikhtiar. Karena agama tidak melarang umatnya menjadi kaya. Ingat Catur Purusa Arta, yaitu dharma, arta, kama, dan moksa. Semuanya itu akan menjadikan hidup kita dinamis, bergairah karena ada motivasi untuk mencapainya dengan selalu beralaskan dharma, baik dalam mengejar arta maupun untuk meraih kepuasan kama. Sedangkan masalah mokhsa tentu kita serahkan hukumnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena sangat tergantung akumulasi pahala dari karma yang kita miliki selama siklus reinkarnasi kita masing-masing.

4.       Tipe orang bijaksana yang tahu Tuhan. Meraka yang ada dalam golongan ini adalah mereka yang memang telah memiliki kadar pengetahuan tinggi tentang Tuhan, sehingga mereka selalu akan berlaku bijaksana, dan akan terus menyebarkan ilmu agama yang mereka miliki, serta selalu mempertinggi kadar pengetahuan ketuhanannya. Meraka tidak pernah puas terhadap pengetahuan yang mereka miliki, mereka akan selalu berperinsip Long Live Learning.

Nah itulah, anak-anakku yang para pencari Tuhan yang disabdakan Tuhan melalui Krisna, dan disuratkan didalam Bagawad Gita. Sekarang tinggal ke masing-masing diri kalian. Apakah kalian sudah termasuk diantara salah satu golongan tersbut. Karena proses pencarian Tuhan disini juga merupakan proses pematangan spiritual dan keimanan kalian dalam memahami, menghayati, dan mempraktekkan ajaran-ajaran ketuhanan yang telah kalian pelajari selama ini.

Itu hanya sedikit yang dapat Guru sampaikan kepada kalian tentang para pencari Tuhan, tinggal kalian melengkapinya dengan lebih banyak membaca, berdiskusi, maupun bertanya kepada orang-orang yang lebih banyak pengetahuannya dari kalian. Silahkan kalian renungkan………………

Bagaimana anak-anakku, apakah kalian masih ada pertanyaan, kalau masih ada karena Guru lihat kalian sudah sangat lelah dan mengantuk apa bisa kita sudahi dan lanjutkan minggu depan………………

Ternyata mereka kompak menjawabnya “ Cukup Guru “

Oke terima kasih OM Shanti Shanti Shanti OM………………

Puri Gading, 20 April 2014.

No comments:

Post a Comment