Perbincangan : 55
“Konsep Sains Dalam Doa”
Perenungan Putu Pudja.
Doa secara sederhana dalam kehidupan sehari hari adalah
proses komunikasi. Proses komunikasi ini tentu tak terlepas dari sumber, media
dan target.
Sumbernya disini adalah para bakta, umat atau manusia yang
memanjatkan doa, baik pujian, permohonan maupun ucapan syukur.
Medianya adalah atmosfer, udara, gunung, laut dan lain
sebagainya yang kita yakini memisahkan pendoa dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Sedangkan target kita bahwa dia itu sampai ke tujuan. Dan
harus yakin sampai, tak boleh di ragukan sampainya.
Pesan itu harus merupakan ‘paket energi’ yang memerlukan interface
sehingga tidak terlalu banyak distorsi dari pesan asli dengan pesan yang
diterima. Kalau itu pesan merupakan paket energi, maka energi akan berupa
gelombang sampai dari sumber ke target.
Dalam fisika agar gelombang itu sampai tidak mengalami
distorsi maka frekuensi transmiter sama dengan frekuensi receivernya. Setiap
frekuensi itu uniq sehingga paketnyapun menjadi uniq.
Dalam Hindu khususnya di Indonesia terkhusus di Bali, biasa
sebagai media digunakan suara genta, atau di hantar dengan persembahan palam,
puspam, dupam, toyam, daun, atau materi lainnya. Dan di olah didorong dengan
doa berupa mantram, suara genta.
Makanya kalau kita perhatikan semua benda benda dalam doa
tersebut didoakan, dengan mantram termasuk gentanya sering suaranya di yakini
merupakan alunan gelombang energi dari Sada Ciwa, maupun Iswara. Ini dapat
diidentikkan dengan interface yang menyamakan atau kendekati frekuensi energi ketuhanan,
sehingga meminimalkan terjadi bias, mengoptimalkan sampainya.
Jadi berdoa itu sudah menganut konsep transmisi – recivi,
nah kalau begitu yang menjadi antenanya tidak salah lagi kalau kita lihat Lis,
prascita, demikian juga bangunan Pelinggih seperti Meru, candi, Padmasana dll,
bentuknya menjulang. Penguat dalam doa selalu kita lihat gerakan bandul genta,
akan membuat jejak Ongkara, aksara suci yang akan tetap menguatkan energi doa
kita.
Dalam doa sebenarnya kita telah menerapkan konsep Sains,
dengan cara yang sederhana juga teknik telekomunikasi modern ada transmiter,
receiver, penguat, interface dan lainnya. Tukang Banten Sang Jayamana
sebenarnya tahu konsep sains terutama fisika, hanya diwujudkan dengan caranya
yang sederhana.
Demikian perbincangan kali ini semoga membuka sedikit
wawasan, konsep sains yang banyak telah diaplikasikan di implementasi agama.
Semoga perbincangan ini kenyenangkan.
Purigading, 20102023.
No comments:
Post a Comment