“KEBUDAYAAN, AGAMA , ILMU PENGETAHUAN DAN KEWAJIBAN MANUSIA”
Oleh : I Putu Pudja
Arus Mudik 2014 |
Untuk menjawabnya aku katakan
bahwa hal itu sulit di jawab, karena itu sudah menjadi tradisi tahunan para
perantau sebagai kaum migran, untuk kembali ke kampung bersilaturahmi dalam
momentum hari raya. Ku katakan sama dengan kita orang Hindu yang pulang kampung
untuk melaksaknakan berbagai ritual agama. Apakah itu untuk odalan, tawur
kesanga Nyepi, Galungan dan Kuningan serta keperluan lain keagamaan seperti
Manusa Yadnya, Pitra Yadnya misalnya.
Guna memahaminya lebih jauh coba
kita lihat satu persatu, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan kewajiban hidup kita
sehingga kita bisa mencari kaitan satu sama lainnya.
Kebudayaan Menurut beberpa pakar
mengatakan dan menjelaskannya dengan
lingkaran yang simetris, dengan lingkaran pada kulit luarnya adalah sistem artefak, masuk kelingkaran didlamnya adalah sistem
kegiatan masyarakat, masuk kelingkaran ketiga kita akan jumpai sistem gagasan
dan lingkaran intinya adalah lingkaran ideologi. Nah kalau kerangka agama Hindu
kelihatannya bisa masuk dan mengisi lingkatran lingkaran itu, bahkan agama akan
menjadi inti dari kebudayaan tersebut, karena secara filsafat merupakan
nilai-nilai ideologis.
Menurut Kuncaraningrat,
unsur-unsur budaya itu adalah (1) sistem
religi dan upacara keagamaan. (2) sistem dan organisasi kemasyarakatan, (3)
sistem pengetahuan, (4) bahasa, (5) kesenian, (6) sistem mata pencaharian, dan
(7) sistem teknologi dan peralatan.
Dikaitkan dengan kedua pandangan
dan unsur budaya tersebut sebanrnya mudik merupakan budaya, karena dilakukan
terkait dengan momentum Hari Raya keagamaan, sembahyang bersama di kampung,
silaturahmi yang semuanya merupakan sistem religi, dan implementasi budaya yang
dilaukan secara massal berjamaah maka disini sangat kental nuansa religiusnya,
yang merupakan ideologi sebuah agama jadi dia merupakan inti dari kebudayaan.
Kewajiban seorang Hindu menurut Chandogya Upanisad, dikatakan ada tiga
kewajiban yang harus dilakukan yaitu (1)
sebagai tugas utama dalam kehidupan, yaitu : berkorban, mempelajari, dan berdana
punia,; (2) tugas kedua adalah bertapa, yoga semadi, dan (3) sebagai tugas ke
tiga adalah berumah tangga –baca menikah- dan mengajarkan weda. Weda disini
jangan dipandang sempit weda secara harfiah, namun sebagai ilmu pengetahuan
secara lua. Jadi dalam kewajiban kita adalah belajar ilmu pengetahuan dan
mengajarkannya ke orang lain terutama naggota keluarga.
Dikaitkan dengan apa yang
dilakukan rekan-rekan muslim dalam lebaran, sperti zakat, sangat sejalan dengan
tugas utama hidup kita, yaitu bersedekah. Bersilaturahmi merupakan pemupukan
kekerabatan, dan menghormati sesama terutama keluarga, atau kerabat yang lebih
tua. Lihat urutan sungkeman pada suatu keluarga. Akan berurutan dari yang tua
ke yang muda.
Disini terlihat bagaimana agama
telah menciptakan tradisi dan menjadi inti budaya nusantara, yang semakin
memperkuat nilai-nilai budaya kita.
Memperlajari Weda, dan
mengajarkannya kepada orang lain, merupakan jalan Jnana atau Jnana Marga yang
dikatakan sebagai tugas yang utama hidup ini. Beberapa pustaka weda bahkan
mengatakan salah satu jalan utama untuk mencapai tujuan hidup umat Hindu adalah
Jalan Jnana ini. Makanya walau hanya satu ayat sloka, sampaikanlah sebagai
suatu kebaikan yang harus disebarluaskan. Ajak kerabat teman yang lain beajar
agama, atau kalau belum mulailah dengan membiasakan membaca buku termasuk
diantaranya buku agama.
Kalau kita proyeksikan arti
kebudayaan, dan kerangka agama Hindu Falsafah, Susila dan Upacara, kelihatan
semuanya akan mengisi lingkaran budaya dari yang paling inti falsafah akan
masuk kesana waau falsafah juga akan mengsisi lingkaran kedua dari dalam,
sedangkan Susula akan mengisi lingkaran gagasan dan sistempelaksanaan agama
yaitu mengisi lingkaran kedua dan ketiga, sedangkan upacara lebih banyak
mengisi lingkaran terluar dan kedua. Dengan demikian pendapat Ngurah Bagus yang
mengatakan bahwa sejatinya agama merupakan inti dari Budaya dalam uraian ini
sangat benar. Budaya dengan Agama tidak dapat dipisahkan karena didalamnya
banyak terdapat nilai-nilai, norma-norma, ideologis, sistem pelaksanaan sampai
artefak artefak, terlabih dengan Hindu, baik Hindu di Indonesia maupun Hindu di
manca negara.
Dengan demikian dapat kita
katakan bahwa antara kebudayaan, agama, ilmu pengetahuan dan kewajiban hidup
manusia dalam pandangan Hindu akan sangat berkaitan, agama akan sangat berpengaruh
dalam perkembangan budaya, Ilmu pengetahuan juga demikian, terlebih bila kita
memegang teguh bahwa melalui jalan ilmu pengetahuan kita telah melalui dan
memilih jalan utama menuju keutamaan, yaitu Jnana Marga. Itu merupakan
kewajiban utama Hidup kita menuju tercapainya tujuan akhir hidup yang tertuang
dalam Catur Purusartha. Astungkara.
Demikianlah anakku, tradisi mudik
yang dilakukan oleh rekan-rekan muslim dalam kaitan lebaran, sebenarnya di
dalam tradisi dan budaya Hindu juga dilakukan, dalam momentum pelaksanaan
kewajiban keagamaan, kegiatannya ini diyakini dapat memupuk prilaku baik karena
tujuannya sangat mulia, melaksanakan kewajiban agama di kampung,
bersilaturahmi, melestarikan budaya, serta jangan lupa akan menggerakkan
perekonamian lebih cepat dan lebih luas.
Ternyata
Sandikala telah menjelang, kami bubaran untuk melanjutkan kegiatan lainnya
beranjak dari Bale Bengong. Om Canti Canti Canti Om
Pondok Betung, 8 Agustus 2014.
No comments:
Post a Comment