PENGANTAR PENULIS

Om Suastiatu

Dalam kehidupan sehahi-hari terkadang kita dihadapkan pada situasi, yang mengharuskan kita bisa.Demikian pula sekitar tahun 2003-2004, Penulis dihadapkan pada masalah tak terduga "diminta untuk mengisi kuliah Pendidikan Agama Hindu, di Akademi Meteorologi dan Geofisika, sekarang Sekolah Tinggi Teknik Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Padahal penulis mempunyai latar belakang yang lain, yaitu Geofisika. Tetapi di dasari dengan semangat ngayah, melalui Jnana Marga, penulis iyakan saja. Kemudian baru penulis berusaha, diantaranya dengan mencari cari-cari Kurikulum Yang Paling Update, melalui teman-teman yang bekerja di Departemen Agama maupun Teman-teman Dosen Pendidikan Agama Hindu di Perguruan Tinggi, serta setiap pulang kampung mampir mencari buku dan majalah Hindu di Toko-Toko buku di Denpasar.

Dengan memberanikan diri, dan semangat ngayah itu kemudian kami himpun beberapa rangkuman bahan penulis untut bahan bacaan Mahasisa kami, yang biasa disebutkan sebagai Taruna-Taruni karena mereka ikatan dinas, kami posting bahan ini pada blog ini, serumpun dengan sains pop pada blogs: bigsain, kasiat-alam, bebekbali yang mungkin dapat pengunjung hampiri selain blog ini.
Penulis akan mencoba meng update isinya secara berkala, sesuai dengan kesibukan penulis. Jadi mohon maaf kalau sewaktu watu terlambant.

Om Canti, Canti, canti Om

Salam Kami

I Putu Pudja
Alamat di : ipt_pudja@yahoo.com

Monday, November 11, 2024

Perbincangan 56

Perbincangan 56

Permohonan Dalam Doa.


Om Swastiastu.

Cukup lama penulis tidak mengisi blog ini. Karena suatu hal yang menyita waktu penulis. Setelah ada teman mengingatkan penulis mencoba mengingat perbincangan ringan yang pernah kami alami.

Suatu ketika memberikan kuliah di satu kelas jumat siang, sehabis tri sandya sebagai pengawal perkuliahan. Saya lempar sebuah pertanyaan: “Apa kah kalian ingat pada setiap sembahyang permohonan apa yang kalian mohonkan?”.

Banyak jawaban yang di berikan oleh taruna. Namun terlihat ada kekurangan ikhlasan mereka dalam sembahyang, maklum mereka taruna baru yang baru datang dari kampung. Bisa dimaklumi karena memang di Hindu, khususnya permohonan umumnya transaksional. Makanya ada kita kenal “ngaku agem”, “mekaul”, “Masesangi” dan lain sebagainya, yang secara sederhana kelihatan seperti transaksional.

Lalu saya minta seorang taruna untuk melafalkan Mantram ayu werdi. Salah seorang mengacungkan tangan, dan mengucapkan doa tersebut.

"OM Ayu Werdi Yasa Werdi, Werdi Pradnyan Suka Sriam, Dharma Santana Werdisca, Santute Sapta Werdayah"

Dari Mantram atau doa tersebut kita lihat ada tujuh permohonan, Sapta werdi.

1. Ayu werdi, yaitu permohonan panjang umur. Di dalamnya akan tercakup pepohonan kesehatan.

2. Yasa Werdi, yaitu mohon Yasa,kerja. Ingat rekayasa yaitu kerja menciptakan karya. Memohon hasil kerja yang baik.

3. Werdi Pradnya. Permohonan kecerdasan, kepandaian.

4. Suka Werdi. Permohonan kegairahan, semangat, motivasi dalam mengarungi kehidupan ini.

5. Sri Werdi, permohonan kemakmuran, kesejahteraan hidup.

6. Dharma Werdi, permohonan kebaikan dalam hidup. Hidup berdasarkan dharma.

7. Santana Werdi, permohonan memiliki keturunan, sanak saudara yang baik.

Sangat sederhana sebenarnya doa kita dalam Hindu.

Namun secara umum doa itu mencakup pujian terhadap Ida Sang Hyang Widhi, ucapan syukur dan terima kasih. Disusul dengan pengakuan dosa, permohonan maaf atas doa dosa yang dilakukan serta memohon perlindungan kepada Nya. Serta memohon Rahmat dan Karunia Nya.

Kalau mau lebih komplek dan sederhanadoa Tri Sandya itu merupakan doa Mantram yang sangat lengkap. Yang sudah cukup kita ‘baca’ saat sembahyang. Bahkan diyakini mantra gayatri, bait 1 tri sandya itu mengandung magis kalau dipakai berjalan.

“Nah. Kalau begitu sangat sederhana ya Guru cara kita memuja Nya, maupun permohonan kita pada Nya” komen seorang taruna.

Ya, memang begitulah seharusnya beragama itu sederhana, tidak ribet sehingga beragama itu menyenangkan, menggembirakan semua umat.

Semoga semakin lama semakin sederhana karena pemahaman kita lebih kepada tatwa pada kehidupan beragama.

Om Canti, Canti, Canti Om.

Puri Gading, 12/11/24

Putu Pudja.


No comments:

Post a Comment